[Gelembung utang China mendekati batasnya] Total rasio utang terhadap PDB China mencapai 336%, rekor tertinggi. Ini telah meningkat +78 poin selama 10 tahun terakhir, dan bahkan lebih serius jika melihat strukturnya. 👇
The Kobeissi Letter
The Kobeissi Letter22 Okt, 04.53
Gelembung utang China berkembang: Total rasio Utang terhadap PDB China mencapai rekor 336% pada Q2 2025. Angka ini telah meningkat +78 poin persentase selama 10 tahun terakhir. Perusahaan non-keuangan memiliki rasio Utang terhadap PDB tertinggi sebesar 142%, diikuti oleh pemerintah sebesar 93%. Persentase pemerintah telah meningkat lebih dari DUA KALI lipat sejak 2015. Sementara itu, rumah tangga dan perusahaan keuangan memiliki rasio Utang terhadap PDB masing-masing sebesar 60% dan 41%. Ekonomi terbesar kedua di dunia tidak pernah berhutang sebanyak ini.
[Masalah inti adalah utang perusahaan dan pemerintah daerah] Utang badan usaha non-keuangan mencapai 142% dari PDB, banyak di antaranya adalah BUMN dan platform pinjaman lokal (LGFV). Ia telah meminjam uang untuk investasi infrastruktur untuk mempertahankan pertumbuhan, tetapi profitabilitasnya sangat rendah. ➡️ Seluruh ekonomi telah menjadi "konstitusi yang bergantung pada leverage".
[Utang pemerintah berlipat ganda dari 2015] Saat ini, 93% PDB terutama disebabkan oleh pemerintah daerah yang menderita penurunan pendapatan tanah. Perusahaan terus menerbitkan obligasi lokal yang tidak seimbang, dan krisis keuangan yang tenang sedang berlangsung. ➡️ Pemerintah pusat tidak dapat menabung selamanya, dan mungkin memburuk dengan cepat di masa depan.
[Ekonomi rumah tangga China diam-diam runtuh] Utang rumah tangga adalah 60% dari PDB, yang sebagian besar adalah hipotek. Penurunan harga perumahan dan pendapatan yang stagnan tumpang tindih, menyebabkan resesi neraca (komposisi yang sama seperti di Jepang tahun 90-an). ➡️ Bahkan jika aset menurun, utang tetap ada—konsumsi mendingin.
[Sekilas sektor keuangan stabil, tetapi kenyataannya berbeda] Di permukaan, terlihat serendah 41% dari PDB, Bahkan, ada banyak produk investasi yang terkait dengan shadow banking, pinjaman off-book, dan LGFV. ➡️ Risikonya hanya "tidak terlihat" dan dapat terekspos sekaligus jika likuiditas berhenti.
Dapat dikatakan bahwa model pertumbuhan China (investasi berbasis utang) telah mencapai batasnya. Pertumbuhan utang melebihi pertumbuhan PDB, dan efisiensi modal anjlok. Risiko deflasi meningkat. ➡️ Ekonomi terbesar kedua di dunia telah memasuki "stagnasi leverage".
Apa perkembangan 👇 di masa depan?  ○ Penurunan tingkat pertumbuhan nominal (kisaran 2-3%)  ○ Peningkatan gagal bayar utang lokal  ○ Tekanan ke bawah pada yuan  ○ Tekanan ke bawah pada harga komoditas (bijih besi, tembaga, dll.). Pasar global mungkin meremehkan deleveraging struktural China. China bergerak dari tahap "meminjam dan tumbuh" ke tahap "tumbuh dan melunasi utang". Prosesnya akan panjang, menyakitkan, dan kemungkinan akan bertransisi ke deflasi. Ini bukan kisah tahun 2025 – ini adalah tema yang akan mendominasi dekade berikutnya.
19,35K